بسم الله الر حمن الر حىىم
السلا م علىكم ورحمة الله وبر كا ته
Segala puji bagi Allah S.w.t. Tuhan
Seluruh Alam, atas berkah kesehatan dan Keridhaan-Nya, usaha kami
segenap tim penyusun makalah ini dapat menyelesaikan tulisan kami dengan pada
waktu dan kompetensi yang telah di tentukan.
Adapun tulisan ini kami beri judul
dengan “Aneka Ragam Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural”
dengan maksud dan tujuan bahwa tersebut dapat memenuhi tugas mata pelajaran Imu
Pengetahuan Sosial, serta dapat menjadi acuan pembelajaran, analisis wawasan,
dan tolak ukur dalam perkembangan akademik kami untuk penilaian dari segi
selanjutnya.
Atas dasar bimbingannya, kami
berterima kasih kepada guru bidang yang bersangkutan dari padanya. Atas
perhatian, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Jambi, Oktober 2013
Tim
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ada satu kenyataan yang tidak bisa
di pungkiri. Kita semua di lahirkan dalam sebuah kelompok sosial tertentu.
Setiap individu pasti terlahir dalam sebuah keluarga. Keluaga sendiri termasuk
satu contoh kelmpok sosial. Sementara itu keluarga kita mungkin juga menjadi
anggota dari suatu kelompok tertentu. Demikianlah dalam sebuah masyarakat
terdapat banyak sekali kelompok sosial dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Kamu sudah memahami dengan baik,
bahwa individu tidak bisa hidup dan berkembang secara manusiawi tanpa kelompok
sosial. Itulah inti dari hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Kita belajar
berbicara, belajar, tersenyum dan tertawa karena ada kelompok sosial. Kita
belajar berperilaku dalam cara tertentu karena ada kelompok sosial. Kelompok
sosial yang memberi identitas sosial kepada kita. Kelompok sosial juga
mensosialisasikan nilai dan norma sosial kepada kita. Kita selalu belajar
mengidentifikasi diri dan menyesuaikan diri dengan nilai dan norma kelompok.
Kia bahkan berkembang selalu dalam konteks dinamika atau perubahan kelompok
sosial tempat kita menjadi salah satu anggotanya.
Banyak sekali kelompok sosial yang
ada dalam masyarakat. Kelompok-kelompok sosial yang beraneka ragam tersebut
membentuk sebuah masyarakat yang multikultur. Proses mobilitas sosial
(geografis) yang tinggi sebagaimana terjadi dewasa ini menyebabkan terbentuknya
masyarakat sebagai sebuah kenyataan sosial yang multietnik, multikultur,
multireligi, dan sebagainya. Intinya kita sekarang hidup dalam sebuah
masyarakat yang sangat plural. Pluralitas msyarakat menjadi kenyataan sosial
sosial yang sulit di pungkiri dan di tolak. Karena itu impian menciptakan
sebuah msyarakat yang homogen selalu akan menjadi ilusi yang ketinggalan zaman.
Konflik dan pertentangan antara
kelompok sosial sebuah masyarakat sangat mungkin terjadi . oleh karena itu,
mewujudakn keterbukaan, saling menghargai, dan kerjasama akan menjadi sebuah
cita-cita kolektif yang akan kita wujudakan bersama. Tugas kita sebagai siswa
sekarang ini adalah mengenal dengan baik berbagai kelompok sosial yang ada di
sekitar kita. Dengan mengenal, kita bisa memiliki sikap keterbukaan dan
klesediaan untuk bekerja sama dan hidup dengan kelompok sosial mana saja.
1.2.
Maksud Dan Tujuan
Maksud
dari penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Yang juga sekaligus sebagai bahan diskusi bersama dalam
proses pembelajaran. Adapun judul yang diangkat dalam makalah ini
yaitu “Aneka Ragam Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural”.
1.3.
Metode Penulisan
Makalah ini di susun dengan
menggunakan metode study pustaka. Sebagai acuan pembelajaran yang di bimbing
oleh guru dari study mata pelajaran yang bersangkutan dari padanya.
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang ditemukan dalam makalah keanekaragaman kelompok sosial
dalam masyarakat multikultural yaitu:
1. Bagaimana kemajemukan masyarakat berdasarkan ras, suku
bangsa, klan,agama, jenis kelamin, dan profesi ?
BAB II
PEMBAHASAN
Ada satu kenyataan yang tidak bisa
dipungkiri. Kita semua dilahirkan dalam sebuah kelompok social tertentu.
Sebagaimana akan kita pelajari dalam standar kompetensi ini, setiap individu
pasti terlahir dalam sebuah keluarga. Keluarga sendiri termasuk contoh kelompok
social. Sementara itu, keluarga kita mungkin juga menjadi anggota dari suatu
keluarga tertentu. Demikianlah, dalam sebuah masyarakat terdapat banyak sekali
kelompok social dengan karakteristik yang berbeda-beda.
2.1.
Aneka ragam kelompok sosial dalam
masyarakat multikultural
Pada
bagian ini, kita akan mempelajari dua hal. Pertama, kita akan belajar tentang
diferensiasi social. Kemudian, kita akan belajar bagaimana menyikapi
keanekaragaman kelompok social dalam masyarakat kultikultural.
2.1.1.
Diferensiasi social
Didalam
kehidupan bermasyarakat atau individu-individu dibeda-bedakan berdasarkan
cirri-ciri tertentu. Misalnya, orang dibedakan berdasarkan cirri-ciri fisik (
kulit kuning, kulit putih, kulit hitam ) profesi, kebudayaan dan sebagainya.
Dalam ilmu social, khususnya sosiologi, penggolongsn atau pengelompokan semacam
ini disebut diferensiasi social.
Diferensiasi
social adalah pengelompokkan warga masyarakat secara horizontal berdasarkan
kesamaaan cirri-ciri tertentu. Penggolongan secara horizontal maksudnya tidak
menghitungkan perbedaan tingka-tingkatnya, tetapi hanya membedakan golongan
masyarakat majemuk, pengelompokan horizontal itu bisa berdasarkan pada
perbedaan ras, etnis, klan, dan agama. Pengelompokan juga bisa berdasarkan pada
perbedaan profesi dan jenis kelamin.
Pengelompokan
masyarakat berdasarkan ras, etnis, klan dan agama disebut kemajemukan social.
Sementara itu, pengelompkan masyarakat berdasarkan perbedaan profesi dan jenis
kelamin yang disebut heterogenitas social.
Kemajemukan
masyarakat ditandai adanya perbedaan berdasarkan ciri-ciri isi, ciri-ciri
sosial, dan ciri-ciri budaya.
1.
Ciri-ciri
fisik. Ciri ciri fisik berkaitan dengan raswarna kulit, jenis rambut, bentuk
mata, bentuk hidung, bentuk rahang dan sebagainya. Ciri-ciri fisik ini dapat
diukur. Itu disebut ciri-ciri fenotip kuantitatif.
2.
Ciri-ciri sosial. Ciri-ciri sosial
ini berkaitan dengan jenis pekerjaan atau profesi. Berbedaan profesi atau
pekerjaan menimbulkan perbedaan cara pandang dan perilaku dalam masyarakat.
Misalnya, perilaku seseorang petani tentu berbeda dengan perilaku seorang
tentara.
3.
Ciri-ciri budaya. Ciri-ciri budaya
ini berkaiatan erat dengan kebudayaan suatu mesyarakat yang membedakan dengan
kebudayaan masyarakat ini lainnya. Perbedaan budaya ini berkaitan dengan
pandangan hidup masyakarat menyangkut nilai-nilai yang dianut. Yang termasuk
dalam ciri-ciri budaya antara lain adalah kepercayaan, sistem kekeluargaan,
bahasa, model baju, dan adat istiadat.
Karakteristik masyarakat majemuk
dapat kita kenali dari cara golongan warga masyarakat. Kita dapat menggolongkan
masyarakat berdasarkan 6 kriteria, yaitu berdasarakan ras, suku bangsa, klan,
profesi, agama, dan jenis kelamin.
2.1.2. Kemajemukan
Masyarakat Berdasarkan Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia
yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Kata kuncinya adalah ciri-ciri
fisiknya.
Menurut koentjaraningrat, ras
adalah golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri-ciri lahiriah
(morfologi) atau ciri-ciri anggota tubuh yang dapat diukur (ciri fenotip
kuantitatif). Ciri fisik ini antara lain adalah warna kulit, jenis
rambut, bentuk hidung, bentuk mata, dan sebagainya.
Perbedaan ciri fisik itu dapat
terjadi karena beberapa faktor, antara lain kondisi geografis dan iklim, faktor
makanan, dan faktor perkawinan.
Kondisi geografis dan iklim dapat
mempengaruhi bentuk fisik. Misalnya, orang-orang yang hidup didaerah dingin
bentuk hidungnya lebih panjang dan menonjol. Bentuk hidung yang lebih panjang
dan menonjol itu akan membantu orang-orang yang hidup didaerah dingin untuk
memanaskan dan melembabkan uadra sebelum masuk ke paru-paru.
Faktor makanan juga dapat
memengaruhi bentuk fisik. Perbedaan jenis makanan akan menimbulkan macam-macam
bentuk tubuh. Misalnya, orang yang makan makanan yang bergizi tinggi bentuk
badannya akan lebih besar dari pada orang yang makanan makanan yang tidak.
Faktor perkawinan juga turut
memengaruhi perbedaan ciri-ciri fisik. orang dari berbagai suku dan
bangsa dapat dengan mudah saling bertemu dan berinteraksi. Pertemuan-pertemuan
itu memungkinkan terjadinya perkawinan campur (amalgamasi) antara orang-orang
yang berasal dari suku atau bangsa yang berbeda. Misalnya, orang berasal dari
ras mongoloid kawin dengan yang berasal dari ras negroid. Bisa terjadi anak
hasil perkawinan campur itu kulitnya akan berwarna kulit dan rambut nya
keriting. Dengan demikian, kita sulit mengatakan orang ini termasuk ras
mongoloid atau negroid.
Mari sekarang kita kembali ke
pengelompokkan ras bangsa manusia. Pengelompokkan ras bangsa manusia di dunia
ini dibuat oleh Ralph Linton dan A.L.Kroeber.
2.1.2.1.
Pembagian
ras menurut Ralph Linton
Ralph linton membagi manusia ke
dalam tiga kelompok ras besar, yaitu ras mengoloid, ras kaukasoid, dan ras
negroid. Disamping tiga ras besar itu ada ras khusus, yaitu ras auStroloid
peddoid, polynesia, dan ainu. Ketiga ras khusus ini tidak dapat di masukan ke
dalam kelompok tigaras besar.
A.
Ras mongoloid
Ras mongoloid di bagi menjadi dua,
yaitu mongoloid asia dan indian. Mongoloid asia di bagi menjadi dua sumbras,
melayu. Orang-orang jepang, taiwan,cina, dan vietnam termasuk subras tionghoa.
Orang indonesia, malaysia, dan ras mongoloid indian adalah orang-orang indian
di amerika.
Manusia yang termasuk dalam ras
mongolid mempunyai ciri-ciri kulit berwarna kuning sampai sawo
matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, dan bermata sipit.
B.
Ras Kaukasoid
Ras kaukasoid terdiri dari lima
subras, yaitu nordic, alpin, mediteran, armenoid, dan india.
Manusia yang tramasuk dalam ras
kaukasoid mmepunyai ciri-ciri hidung mancung, kulit putih, rambut, pirang
sampai cokelat kehitam-hitaman, dan kelopak mata lurus.
C.
Ras Negroid
Ras negroid terdiri dari lima
subras, yaitu negrito, nilitz, negro rimba, negro oseanis, dan
hotentot-boysesman.
Manusia yang termasuk dalam ras
negroid mempunyai ciri-ciri rambut keriting, berkulit hitam, memiliki bibir
tebal, dan memiliki kelopak mata lurus.
2.1.2.2.
Pembagian
Ras Menurut A.L. Kroeber
A.L. kroeber membagi ras bangsa
manusia ke dalam lima kelompok ( 4 ras pokok dan 1 ras khusus ). Empat ras
pokok itu adalah ras kaukasoid, ras mongoloid, ras negroid, dan ras australoid.
Ras-ras yang tidak dapat dimasukkan dalam empat kelompok ras pokok dimasukkan
dalam kelompok khusus.
Klasifikasi ras manusia yang dibuat
A.L Kroeber adalah sebagai berikut.
A.
Ras kaukasoid
Ada empat subras yang termasuk dalam
ras kau kasoid ,yaitu;
v Nordic (tinggal di wilayah eropa
utara, sekitar lautan baltic).
v alpine (tinggal diwilayah eropa timur dan eropa tengah).
v mediteranian (tinggaldi wilayah efrika utara , armenia,
arab, iran, sekitar lautan tengah).
v indie (tinggal di wilayah pakistan ,india,bangladesh,sri
langka).
B.
Ras mongoloid
Ada tiga subras yang termasuk dalam
ras mongoloid,yaitu;
v asiatic mongoloid ( tinggal di
wilayah asia utaia asia utara,asia tengah, ,asia timur).
v malayan mongoloid (tinggal di
wilayah asia tenggara, indonesia, filifina, dan malaysia).
v american mongoloid (orang-orang
india di amerika).
C.
Ras Negroid
Ada tiga subras yang termasuk di
dalam ras negroid, yaitu:
v African negroid (tinggal di wilayah
benua afrika).
v Negrito (tinggal di daerah wilayah afrika tengah, semanjung
malaysia, filipina). Orang nergrito yang tinggal di semenanjung
malaya dikenal sebagai orang semang.
v Malanesia (tinggal di wilayah irian
malanesia).
D.
Ras Austroloid
Hanya ada satu subras yang termasuk
dalam ras austroid, yaitu aborigin. Aborigi ini adalah penduduk asli australia.
E.
Ras khusus
Ada empat subras yang
termasuk di dalam ras khusus, yaitu:
v Bushman (tinggal diwilayah gurun
kalahari di afrika selatan.
v Vedoid (tinggsl di pedalaman sri langka, sulawesi selatan
{bugis-makasari}).
v Polynesia (tinggal di kepulawan
mikronesia,polynesia).
v Ainu (tinggal di pulau karafuto dan pulau hokaido di
jepang).
Apa yang dapat disimpulkan dari
diferensiasi sosial berdasarkan ras di atas? Kamu dapat melihat , bahwa ada
banyak sekali ras manusia yang hidup bersama dalam masyarakat. Bahkan karena
perkawinan campuran, pembagian ras seperti yang dikemukakan Ralpha Linton dan
A.L kroeber di atas tampak tidak sedemikian ketat.
Dikatakan bahwa mayoritas masyarakat
indonesia adalah ras malayan mongoloid menurut pemahaman kroeber datau ras
mongoloid menurut pemahaman linton. Meskipun demekian, ada juga ras
lain yang hidup di indonesia, yaitu negroid (malanesia), yakni orang-orang
papua. Disinilah kita belajar untuk dapat hidup berdampingan meskipun berbeda
secara ras.
2.1.3. Kemajemukan
masyarakat berdasarkan suku bangsa
Penggolongan masyarakat berdasarkan
suku bangsa adalah penggolongan manusia berdasarkan perbedaan ciri-ciri yang
mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul,temoat asal,dan kebudayaannya.
Suatu suku bangsa dapat di kenali
dari kesamaan ciri-ciri lahiria, misalnya ciri fisik ( warna kulit,bentuk
wajah,badan,rambut), bahasa daerah yang di gunakan, adat-istiadat, kebudayaan,
dan kesenian.
Meskipun berjahuan dan bahasanya
berbeda, namun suku bangsa itu memiliki dasar-dasar persamaan itu antara lain
adalah :
a.
Dasar
kehidupan sosial yang sama berdasarkan asas kekerabatan (kekeluargaan).
b.
Asas-asas yang sama dalam hak atas
tanah (hak kepemilikan tanah).
c.
Asas-asas
persamaan dalam hukum adat.
d.
Sama-sama memiliki suatu bentuk
perseikatan dan bentuk hubungan yang tidak dibuat tetapi terjadi, yaitu lembaga
adat-istiadat penduduk asli.
Contoh diferensiasi sosial
berdasarkan suku bangsa dapat kita dalam masyarakat indonesia. Kita semua tahu
bahwa masyarakat indonesia terdiri dari banyak suku bangsa. Kita bisa mengenali
tetangga atau teman kita berasal dar i suku mana dari ciri fisik, bahasa daerah
atau logat bahasa yang di pakai, adat istiadat dan kebudayaannya.
Keragaman suku bangsa di Indonesia
belum dapat di hitung secara pasti. Menurut cliffort geert, di indonesia ada
300 suku bangsa dengan bahasa dan kebudayaan yang berbeda. Beberapa suku bangsa
yang ada di indonesia antara lain adalah :
a.
Kepulauan
Maluku dan Papua ada suku Dani, Asmat, Ternate, Tidore, dan sebagainya.
b.
Di kepulauan Nusa Tenggara ada suku
Bali, Flores, Sumba, Bima, Rote, dan sebagainya.
c.
Di
Pulau Kalimatan ada suku Dayak, Melayu, dan Banjar.
d.
Di pulau Jawa dan Madura ada suku
Jawa dan Madura.
e.
Di Pulau Sulawesi ada Suku Bugis,
Makasar, Toraja, dan Minahasa
2.1.4.
Kemajemukan Masyarakat Berdasarkan
Klan
Klan juga disebut kerabat atau keluarga besar (extended family). Klan
ini merupakan kesatuan keturunan (kesatuan genealogis), kesatuan kepercayaan
(religius magis), dan kesatuan adat (tradisi).
Para ahli
sosilogi mendefinidikan klan sebagai sistem sosial yang berdasakan ikatan darah
atau keturunan yang sama yang umumnya terjadi pada masyarakat unilateral, baik
melalui garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal). Kesatuan darah
atau keturunan ini disebut kesatuan genealogis.
Mari kita perhatikan contoh
kemajemukan Batak.masyarakat berdasarkan klan. Kita akan melihat masyarakat
Minangkabau dan Batak.
Ø Masyarakt Minangkabau mengikuti klan
berdasarkan garis keturunan ibu (matrilineal). Di minangkabau ada 6 klan, yaitu
Caniag, Piliang, Melayu, Dalimo, Kampai, dan Solo.
Ø Masyarakat Batak mengikuti klan
berdasarkan garis keturunan ayah (patrilineal). Di Batak klan ini disebut
sebagai marga. Misalnya kita mengenal marga Ginting, Sembiring, Tarigan,
Parangin-angin, Nasution, Batu Bara, dan sebagainya.
2.1.5. Kemajemukan
Masyarakat Berdasarkan Agama
Dalam masyarakat kita mengenal ada
agama dan kepercayaan. Di Indonesia ada 6 agama yang di akui secara resmi,
yaiutu Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Katolik dan Konghucu. Di samping itu ada
banyak juga aliran kepercayaan atau agama-agama asli. Oleh karena itu, didalam
masyarakat kita ada umat kristen, umat Buddha, umat Islam, umat Katolik, umat
Hindu, dan umat Konghucu.
2.1.6. Kemajemukan
masyarakat berdasarkan jenis kelamin
Dalam masyarakat yang majemuk,
penggolongan masyarakatnya juga dilakukan berdasarkan jenis kelaminnya. Dalam
ilmu sosiologi, jenis kelamin dimengerti sebagai kategori sosial dalam
masyarakat yang berdasarkan pada perbedaan jenis kelamin atau seks yang
diperoleh sejak lahir ( perbedaan biologis ). Perbedaan itu dapat
kita lihat dari alat – alat Reproduksi, bentuk tubuh, suara, sikap, dan
sebagainya. Berdasarkan perbedaan itu ada kelompok masyarakat perempuan dan
kelompok masyarakat laki – laki.
2.1.7. Majemuk
masyarakat berdasarkan profesi
Penggolongan sosial atau
penggolongan masyarakat bisa didasarkan pada profesi atau pekerjaan.
Profesi adalah pekerjaan yang menuntut pengetahuan dan keterampilan khusus.
Misalnya, orang yang berprofesi sebagai guru harus mempunyai keterampilan untuk
mengajar dan mendidik para murid.
Karena adanya profesi yang bermacam
– macam itu, maka masyarakat kemudian dapat dikelompokan menjadi masyarakat
yang berprofesi sebagai guru, dokter, petani, tentara, pedagang, buruh, dan
sebagainya. Perbedaan profesi dapat menyebabkan perbedaan cara orang bertindak,
cara orang berinteraksi, di lingkungan nya. Misalnya, cara seseorang guru
bertindak dan berinteraksi di mayarakat tentu berbeda dengan cara seorang
dokter bertindak dan berinteraksi.
Adanya macam – macam golongan sosial
dalam suatu masyarakat seperti ini menyebabkan masyarakat menjadi majemuk,
terdiri dari berbagai macam orang dari berbagai suku bangsa, profesi, agama,
ras, dan jenis kelamin.
Berkaitan dengan penjelasan kelompok
sosial di atas, berikut ini struktur sosial yang ada dalam
masyarakat multikultural :
o
Sturktur sosial yang terinterseksi
(intersected soial structure)
Kelompok sosial yang ada dalam
masyarakat dapat menjadi wadah beraktivitas dari orang-orang yang berasal dari
berbagai latar belakang, suku, bangsa, agama, dan ras serta aliran. Dalam
bentuk struktur sosial yang demikian keanggotaan para anggota masyarakat dalam
kelompok sosial yang ada saling silang-menyilang sehingga terjadi loyalitas
yang juga silang menyialng (cross cuting affilation dan cross cutting
loyalities). Bentuk struktur yang terinterseksi mendorong terjadinya integrasi
sosial dalam masyarakat multikultural.
o
Struktur sosial yang terkontrolidasi
(consolidated social stucture)
Dalam bentuk struktur yang demikian,
kelompok-kelompok sosial yang ada hanya mewadahi orang-orang yang
berlatar belakang suku, bangsa, agama, ras dan aliran yang sama, sehingga
terjadi tumpang tindih parameter dalam pemilihan struktur sosial. Orang Bali
akan identik dengan orang Hindu, orang Melayu identik dengan orang Islam,
partai tertentu identik dengan orang Islam, partai yang lain identik dengan
orang Kristen, dan seterusnya. Bentuk struktur sosial yang semacam ini akan
menghambat terjadinya integritas sosial dalam masyarakat multikultural, karena
akan terjadi pertajaman prasangka antar-kelompok. Stuktur sosial terpilih
dengan parameter yang tumpang tindih dengan pemilihan berdasarkan agama, ras,
aliran atau kelas-kelas sosial dan ekonomi. Ikatan dalam kelompok dalam akan
sangat kuat, tetapi akan menimbulkan prasangka terhadap kelompok luarnya.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan
orang yang memilik kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Kelompok sosial di ciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok sosial juga
sangat mempengaruhi perilaku para anggotanya.
Berbagai macam kelompok atau
asosiasi dalam masyarakat multikultural antara laindi golongkan berdasarkan
etnis, agama, dan stratifikasi sosial.
Dampak yang ditimbulkan dari adanya
kelompok sosial dalam masyarakat multikultural adalah dapat menimbulkan konflik
antar anggota masing-masing kelompok. Karena dalam kehidupan masyarakat
multikultural sering tidak dapat di hindari berkembnagnya paham-paham atau cara
hidup yang di dasarkan pada etnosentrisme, primodialisme, aliran,
sektarianisme, dan sebagainya. Paham-paham tersebutlah yang
terkadang menjadi penghambat integrasi bangsa.
3.2.
Saran
Demikianlah beberapa proses sosial
telah di uraikan secara cukup panjang. Semuanya dapat menjadi pisau analisis
untuk mengevaluasi bagaimana masyarakat kita membangun kerja sama. Meskipun
demikian, karena kita pro pada masyarakat majemuk maka uraian di atas cukup
banyak memberikan porsi pada konflik dan pertentangan, bukan dengan maksud
untuk menegaskan bahwa masyarakat majemuk harus berkonflik. Yang hendak
ditonjolkan adalah bagaimana menyelesaikan konflik. Ini penting karena konflik
hampir tidak pernah absen dalam kehidupan masyarakat majemuk.
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://google//
search?q=keanekaragaman-kelompok-sosial-dalam-masyarakat-multikutural.html
sepertinya mudah dan lebih keren
BalasHapusizin copas min... buat tugas sukses selalu....